Bekantan, Hewan Primata Berhidung Besar yang Memesona

Indonesia sering disebut sebagai negara kepulauan karena terbentuk dari ribuan pulau, yaitu 5 pulau besar dan ribuan pulau kecil yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Di setiap pulaunya memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya, adalah pulau Kalimantan atau biasa disebut pulau Borneo yang merupakan pulau terluas ke-2 di Indonesia. Pulau dengan luas kurang lebih 743 ribu km persegi ini memilki beragam ciri khas, salah satunya adalah binatang yang hidup di pulau tersebut, yaitu Bekantan.

Bekantan adalah salah satu primata langka yang hidup di pulau Kalimantan. Primata ini seringkali menjadi pusat perhatian karena bentuknya yang unik, mulai dari ukuran hidung yang besar dan panjang hingga perawakannya yang diselimuti dengan rambut berwarna coklat kemerahan.

Ciri khas yang sangat mencolok selain memiliki hidung besar, adalah perbedaan fisik antara betina dan jantan. Untuk bekantan jantan, hidung yang dimiliki lebih besar daripada yang betina. Selain itu, bekantan juga pandai memainkan ekspresi wajahnya, seperti saat marah dan gembira maka hidung mereka akan membengkak dan berubah merah.

Bagi bekantan, hidung besar tersebut berfungsi sebagai resonator ketika bekantan bersuara, seperti ketika bekantan merasa terancam atau dalam keadaan bahaya, bekantan akan mengeluarkan suara mirip klakson mobil yang keras seperti peringatan dan bentuk hidung mereka akan berubah menjadi lebih menonjol. Tak jarang keunikan tersebut menjadi “santapan” para fotografer alam liar yang ingin mengabadikan momen bekantan ketika berada di alam liar. Berbekal kamera digital mirrorless dan lensa tele membuat hasil jepretan menjadi pemandangan yang tak terlupakan dan dapat dibagikan.

Tidak hanya itu, wajahnya yang unik berwarna merah dengan mata kecil cokelat indah serta bentuk telinga yang kecil dan lurus ke atas kepala mereka, membuat keunikan bekantan sering dijadikan maskot oleh pemerintah dan swasta, seperti di Dunia Fantasi, dan maskot provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini sekaligus bentuk ajakan kepada banyak pihak agar turut serta mendukung pelestarian populasi bekantan yang saat ini hampir punah.

Pasalnya, International Union for Conservation of Nature (IUCN) Redlist mengategorikan hewan ini dalam status konservasi “Terancam Punah” (Endangered). Ditambah lagi, bekantan hanya melahirkan satu bayi dalam satu musim dengan periode kehamilan sekitar 166 hari.

Foto Merupakan Karya Fotografer Ikhsan Effendi yang Memotret Menggunakan Kamera EOS R3 dengan lensa Canon RF1200mm f/8L IS USM dan RF800mm f/5.6L IS USM